Minggu, 15 Juni 2008

Tapantri

tak terasa udah 6 tahun mereka sekolah di Ma'had tercinta.
15 Juni mereka melakukan perpisahan dengan semua adik kelasnya.
tepat hari ini....
kami semua turut memeriahkan acara Tapantri yang mereka adakan...
entah apa yang harus aku lakukan pada saat itu...
senang....senang karena mereka akhirnya bisa lulus dengan baik...
sedih....sedih karena mereka keluar dari DA sekarang...
semua jawaban ada di pundak kita masing-masing..
bagiku saat ini segala rasa tercampur layaknya es campur pak oyen yang sering kita minum di daerah jalan lembang..
bagiku rasanya seperti es goyobod yang sering aku beli di alun-alun Garut..
entah apa yang harus saya katakan....
yang pasti inilah ceritanya..





saat malam minggu tepatnya pada tanggal 14 juni 2008, semua anak yang ada di Darul Arqam mulai panas dan mulai melakukan suatu persiapan yang begitu aneh...
ya, itulah suasana menuju Tapantri yang selalu rutin dilakukan setiap tahunnya. Kenapa tidak? karena Tapantri adalah momen terakhir yang diadakan oleh senior yang ada di sekolahku..
kakak kelas kami..
sekarang giliran kakak kelas kami angkatan 25 yang bertitel "salawe" yang ngadain acara yang sama.
saat itu semua orang dan khususnya santri mulai dikasih kesempatan buat unjuk kebolehan...kebanyakan dari mereka nampilin berbagai lagu yang emang udah sering kita denger. ada juga yang nampilin lagu ciptaan band mereka sendiri.
ada juga hal yang sering ngebuat aku kagum..
para alumni-alumni DA dari angkatan sebelumnya datang berbondong-bondong ke DA untuk reuni dan menghadiri acara Tapantri. ada dari angkatan Great 24, Isbat 23, Hit-J 22, dan masih banyak lagi....
semua saling berkumpul bersama-sama bagai mimpi yang kebetulan lewat.
tapi sebenernya bukan itu yang membuat acara itu jadi bermakna.
saat kita ikut hanyut dalam acara itu...ada satu hal yang akan jadi renungan bagi kita semua...
yaitu.......
apa yang udah kita dapatkan selama enam tahu di DA....
hal apa saja yang udah kita lakukan buat DA...
di saat kita belum pernah membuat sumbangsih bagi DA, maka itu semua terasa menyakitkan
karena DA adalah bagaikan rumah kedua bagiku dan semua santri yang ada...
hanya orang bodoh yang berpikir acuh tak acuh pada DA...
itulah yang mereka katakan pada semua adik kelasnya, termasuk aku...
acara demi acara berlalu....
semua saling bersalaman dan saling berpamitan. ada yang nangis, ada yang senang, ada yang tertawa, ada yang mojok, ada juga yang sampai pulang ke asrama karena kekenyangan abis makan...
akhirnya acara itu selesai pas udah ashar...
dan semua pun pulang tertib.

Tidak ada komentar: